Entri Populer

Friday 21 March 2014

Puisi Curahan Hati

wanita+galau+sedih+merenung+dan+menangis




MENANGIS LAGI

kamu seakan hilang
timbul tenggelam
ku cari ku sibak waktu
dengan kata dengan suara
kau hanya sepatah bersua
apakah ini artinya kau telah lupakan aku?
melangkah tanpaku?
meninggalkan diriku?

aku hanya hancur..

kutitipkan semua pesan ini dalam kata
semoga kau membaca...
aku disini terus mencintaimu
meski ternyata tak kau indahkan aku
aku lelah
aku ingin menyerah
kau tinggalkan diriku
meski pernah berucap takkan hilang dariku
kini aku sendiri
tak lagi berpikir kau akan kembali
aku hanya ingin mati membawa cinta ini
hingga kuberpegang tetap dengan senyum.

DUA DUNIA
Kini semua berbeda.
Tak ada lagi senyum di sudut bibir ku.
Tak ada lagi tawa dalam hari ku.
Tak ada lagi sinar dalam tatapan ku.
Semua sirna, semua lenyap.

Bintang yang slalu menyapa ku.
Bulan yang tersenyum melihat ku.
Kini seakan menjauh.
Meninggalkan ku dalam gelap malam.
Terpuruk dalam kesepian.
Sejak kepergian mu.

Kadang aku teringat..
saat aku tersenyum karena mu.
Saat aku terlelap dalam peluk mu.
Semua masih melekat erat dalam memory ku.

Terkadang ada rasa penyesalan.
Karena aku tak pernah buat mu bahagia.
Aku slalu egois.
Aku tak pernah peduli.
Saat kau terluka karena sikap ku.

Ingin rasanya aku menemui mu.
Mengobati rasa rindu ku.
Tapi aku tak mampu.
Karena kita tlah terpisah dunia.
Aku hanya bisa berharap.
Kau kan datang dalam mimpi" ku

RINTIHAN HATI

Sebelum ku buka lembaran baru
Untuk menghapus setiap lembaran yang terisi
Aku ingin mengingat satu hal tentang dirimu
Dimana kamu pernah menjadi sebuah tulisan
Yang terukir dalam hati ini dan buku-buku harianku
Aku ingin mengingatmu dengan kesungguhan ku
Agar setelah ku buka lembaran baru
Aku akan lupa tentang dirimu...


Tahukah kamu...?
Aku pernah menyempatkan kamu untuk menempati hatiku
Menjadikan hatiku tempat terakhirmu
Dan aku tak ingin mengisinya dengan yang lain
Karena aku serius sunguguh menginginkan dirimu tinggal disitu
Untuk kau warnai, menjadikannya terang
Memberikan ribuan bunga
Selalu disetiap pagi dan hari-hari yang indah
Menjadikan hatiku bgtu berwarna dan nyaman disisimu
Aku tak ingin itu semua kan berlalu


Dan disaat qm lelah
Lelah menanamkn memori indah bersama ku
Kau coba menggores sedikit
Aku belum sempat terluka
Karena cintaku, begitu kuat menahan goresan itu
Aku masi bisa terseyum untukmu
Dan memaafkan goresan itu


Namun hati mu berkata lain
Kau begitu bosand akan semuanya
Kau inginkan rumah yang baru
Hinggamu tancapkan luka yang begitu mendalam


Goresan yang memudar namun terluka
Oleh tancapan duri bunga-bunga yang telah kau berikan
Sungguh sia-sia akan semuanya
Meratapi kesedihan akan layunya semua harapan
Yang ingin jadikan dirimu tempat terkhir dalam hati ini
Menangis, Sakit, Benci
Semua menggebu-gebu dalam benakku ini


Akankah kau tahu
Rapuh hatiku,sakit hatiku
Kau sia-siakan perasaan ini
Aku menyesal telah memberikanmu ruang untuk bersenandung
Untuk kau hiasi dan kau tempati...


Sekarang lembaran baru telah hampir ku buka
Jikala kau ingin menempatinya lagi
Maaf aku tak bisa
Lembaran yang telah lalu
Akan ku bakar menjadi sebuah debu
Yang habis berterbangan bersama angin...


Semoga kau bisa dapatkan tempat terindah
Seperti yang kau inginkan
Tak seperti ku yang kau sia-siakan
Yang kau inginkan saat kau butuh tempat persingghan
Aku bukan hotel, tempat persinggahan disaat kau lelah...


Aku hanya ingin jadi sebuah rumah
Yang ditempati oleh sosok jiwa
Yang mempunyai kesungguhan dan niat
Untuk menjadikan ku tempat tinggal terakhirnya...


AKU RELA

Aku bukan romeo penebar pesona
Bukan pula Don juan pemikat wanita
Juga bukan titisan Cassanova
Akulah tukang kebun bahagia
Maafkan aku pujaan rahasiaku
Aku yang telah tinggalkanmu
Bukan harapku berakhir dihari itu
Kedewasaanku telah benamkan egoku

Tahukah kau kurelakan tuk siapa saja
Tahukah kau bahagiamu adalah pasal pertama
Tahukah kau putus asa mulai meraja
Tahukah kau raguku mampu terjaga

Aku tak sanggup ada
Jika kau rindu belaian mesra
Aku tak siap terjaga
Saat kau menangis menahan kecewa
Aku tak bisa melihatmu tak bahagia
Kurelakan kau walau berat adanya
Maaf jika luncuran kata duka
Hanya seketika itu juga
Sungguh aku tak bisa....

Tahukah aku mati jika tak ada kawan
Mungkin kuakhiri saja nyawa
Tapi terlalu hangat pelukan keluarga
Tak sanggup kuabaikan orang yang mencinta

Kau masih berarti dalam lamunan malam
Masih termimpi walau tak setakjub dulu
Seolah hanya kamu bayangan masa depan
Walau kau tidak lebih dari serpihan masa

Mampukah aku berarti bagimu
Jika sisi bumi pisahkan kita
Beda semua belokan arah hidup kita
Kuberharap hilang tuk selamanya

Atau....

Kita bertemu dalam tikungan hari
Lama cinta pergi membawa kita sendiri
Suatu saat nanti jika kau lihat purnama ilahi
Kuingin menemukannya kembali

Dan abadi...

No comments:

Post a Comment